Ngaji sanggune turu
"SYUKURI APA YANG KAU MAKAN "
Alkisah ada seorang Fakir Miskin melewati jalan Madinah.
Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan Daging.
Diapun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan Daging.
Dia pulang ke rumahnya dngan hati
mendongkol.
Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus.
Dngan hati terpaksa, dia memakan Kedelai
itu seraya membuang kupasan Kulitnya ke luar jendela.
Dia sangat bosan dengan Kedelai.
Dia bilang kepada istrinya
"Bagaimana hidup kita ini..?
Orang-orang makan Daging, kita masih
makan Kedelai"
Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di
pinggir rumahnya.
Alangkah Terkejut, dia melihat seorang
Lelaki Tua duduk di bawah jendela rumahnya sambil memungut Kulit-Kulit Kedelai yang tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam:
ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺭﺯﻗﻨﻲ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻮﻝ ﻣﻨﻲ
ﻭﻻ ﻗﻮﺓ
”Segala Puji bagi Allah SWT yg telah memberiku Rezeki tanpa harus mengeluarkan Tenaga"
Mendengar Ucapan Lelaki Tua itu, dia
menitikkan Air Mata, seraya bergumam:
ﺭﺿﻴﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ
“Sejak Detik ini, aku Rela dengan apapun
yang Engkau berikan, ya Allah.."
Rejeki itu yang penting Mengalir,,
Besar Kecil yang penting ada Alirannya..
Jangan harap mengalir seperti banjir,,
Kalau tak bisa berenang bisa tenggelam..
ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻰ ﺃﻧﺖ ﺑﺎﻟﻠﺬﺍﺕ ﻣﺸﻐﻮﻝ
ﻭﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻗﺪﻣﺖ ﻣﺴﺌﻮﻝ .
Sampai kapan engkau Sibuk dengan
Kelezatan, Sedangkan engkau akan di tanya tentang semua yg kau lakukan.
Kalam Sayyidina Ali bin Abi Thalib:
ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﻤّﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﻛﺎﻧﺖ
ﻗﻴﻤﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ
"Barang Siapa perhatiannya hanya pada apa yang masuk ke perutnya, maka nilai
seseorang itu tidak lebih dari apa yang
keluar dari perutnya"
Selamat malam dulur...
(Shared by Cakpen 4/4/16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar