*"MENPORA"*
Jelang pengisian Men ESDM kali ini, *Mukidi (40)* ogah terlalu berharap.
Pasalnya, Mukidi *kapok bin trauma* dg pengalaman reshufle kabinet jilid II yg lalu.
Mukidi tinggalkan *Munah (35)* isteri dan kedua anaknya. Selama *satu minggu*, Mukidi stand by siang-malam di sekitar istana agar bisa cepat/sgr menghadap Presiden, jika sewaktu-waktu dipanggil utk diangkat mjd menteri.
Ternyata, Mukidi tdk ikut dipanggil. Mukidi pun *bergegas sgr pulang krn amat kangen*, dg keluarga apalagi dg isterinya yg selama ini ditinggalkan.
*Munah :* bgmn mas, dpt jatah Menteri apa?
*Mukidi :* _*Menpora*_ (Mukidi yg kecapekan menjawab sekenanya)
Spontan Munah *Sujud Syukur*. Bangga dan senang krn selama ini hanya dipanggil *Bu Muk*, akan sgr dianggil *Bu Menteri*.
Melihat isterinya sujud syukur, Mukidi heran sekaligus jengkel krn Munah dianggap tdk *nyambung*
*Mukidi :* Munah sayang ... kenapa kamu kegirangan dan sujud syukur?
*Munah :* Lho ... kan mas Mukidi mjd Menpora ...
*Mukidi :* astaghfirullah ... Munah, Munah ... Saya ini kangen kamu, lalu saya tanya kamu : *men po ra ...?*
####=====
*APAKAH ANDA TAHU ARTI MUKIDI...?*
MUKIDI 👇🏼
*_(Menangkan Usaha Komunis Di Indonesia.)_*
Hampir semua group medsos sdng rame tntng fenomena Mukidi bhkn sanggup mengalihkan perhatian publik dan aktifis MESKIPUN Jakarta & Indonesia sedang Menjdi Incaran Komunis !!
Bila Jakarta sudah Sanggup di Jebol oleh barisan Ahok dan akhirnya mrk akan Menduduki Jakarta scara konstitusi, Maka TIDAK MENUTUP Kemungkinan wilayah2 lain akan dng mudh mrk kuasai.
Di hampir seluruh group2 ... tauziah2 sdh menghilang diganti dgn gencarnya fenomena MUKIDI...
Jadi bertanda tanya....???
Org2 kafir yg kelewat Pinter dlm Memutus dan Mengalihkn mata rantai aktifitas atau Umat Islam ( kita ) yg GAMPANG LATAH ???
Mudah2an teman2 & keluarga kita semua bisa segera sadar atas situasi ini...
Jangan Jadi Anshor *MUKIDIYUN*
Berdusta yang tujuannya hanya ingin membuat orang tertawa termasuk kena ancaman ‘wail’.
Berikut PERINGATAN dari Rasulullah SAW...!!!
Dari Bahz bin Hakim, ia berkata bahwa ayahnya, Hakim telah menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَه
ُ
“Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Abu Daud no. 4990 dan Tirmidzi no. 3315.
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Boleh saja membuat candaan namun sekadar garam yang dibutuhkan pada makanan. Terlalu berlebih dalam bercanda jadi tidak enak, malah keasinan.
لاَ تُكْثِرُ الضَّحَكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحَكِ تُمِيْتُ القَلْب
َ
“Janganlah banyak tertawa karena banyak tertawa dapat mematikan hati.” (Shahih Al Jami’ no. 7435, dari Abu Hurairah)
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Allahu a'lam bisshawab....
Jakarta 28816 on 05.45 pm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar