Soal keyakinan masing2 sy pikir tdk perlu diperdebatkan, seorang akrobatis dgn keyakinannya bisa melalui kawat horisontal tanpa berpegangan pada penyangga, kita sulit bisa krn kita berangkat dari tidak yakin...
Bila melihat Shohih Bukhari bab wudhu, ketika Nabi SAW selesai wudlu, bekas airnya dijadikan rebutan oleh para sahabat utk tabarruk(mengharap berkah Allah dari sisa wudlu Nabi yg dikasihi Allah), dan hebatnya Nabi tdk marah atau melarang prilaku sahabat Nabi..Subhanallah
Sepakat dgn Mas Sarmuji bahwa semua berpulang pada i'tiqodnya (maksu terdalam/niat murni)..bila kita sholat dgn i"tiqod nyembah Batu itu jelas syirik, jika kita sholat utk menyembah Allah SWT meskipun dihadapan kita ada kuda atau tembok sbg pembatas maka itu tdk syirik..
Bila kita minum paramex utk menyembuhkan sakit kepala, setelah sembuh kita memuji obatnya itu syirik..karena realitas Maha Penyembuh hanya Allah.. Yang benar kita hrs bergantung kpd Allah SWT dlm urusan apapun..inilah Tauhid.
Kembali pada minum bekas Kiai selama i'tiqadnya tabarruk kpd Allah SWT agar diberi kemulyaan seperti Kiai..jelas itu bukan Syirik
Kepada Allah SWT kita kembalikan segala urusan
Shollu Alan Nabiy Wa Alihi Wa Shohbihi..🙏🏻🕌😀
(Shared by Cakpen 1/5/16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar