[16/07 09:24] Semplak Sulistio Rini: *MENGAPA KITA HARUS SERING BERKUMPUL DAN SILATURAHMI...*
_Terutama yang sudah berusia 40 sampai 60 thn keatas/ n
*KOMPAS.com* - Berbahagialah Anda yang memiliki banyak teman dan sahabat. Pasalnya, beberapa penelitian terbaru menemukan bukti bahwa menikmati kehidupan sosial yang aktif dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Para ilmuwan percaya bahwa menghabiskan sebahagian waktu dengan teman atau sahabat akan membuat hidup lebih sehat secara mental dan fisik
Berikut adalah lima (5) alasan ilmiah yang menunjukkan pengaruh kehadiran seorang teman pada tingkat kesehatan seseorang :
1) _Mengurangi risiko demensia_
Memiliki kehidupan sosial yang sangat aktif dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer yang cukup besar sekitar 70 persen, menurut temuan baru yang diterbitkan dalam Journal of International Neuropsikologi Society.
2) _Membuat Anda tetap fit_
Penelitian terbaru dari para peneliti Australia yang diterbitkan dalam International Journal of Behavioral Nutrition dan Aktivitas Fisik menemukan bahwa teman atau memiliki pengaruh langsung pada tingkat aktivitas fisik dan kebiasaan makan.
3) _Mempertajam Otak Anda_
Untuk menjalin komunikasi yang baik dengan teman-teman melalui instant messaging atau media jejaring sosial akan mendorong fungsi kognitif Anda.
Ini seperti memecahkan teka-teki silang, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University of Michigan, USA.
4) _Meningkatkan kesehatan jauh lebih baik_
Memiliki hubungan yang saling mendukung dapat menunda proses penuaan. Penelitian terbaru dari Brandeis University menemukan bahwa jaringan sosial yang kuat - terutama bila dikombinasikan dengan latihan fisik - dapat menunda penurunan kesehatan hingga sepuluh tahun.
5) _Hidup lebih lama_
Hubungan yang kuat dengan teman-teman dan keluarga dapat meningkatkan peluang Anda untuk bertahan hidup hingga sekitar 50 persen, menurut Penelitian terbaru oleh para ilmuwan dari Universitas Brigham Young.
6. _Berjiwa awet muda_
Lebih banyak bersosialisasi dgn teman atau sahabat / keep relationship membuat kita tetap punya jiwa muda atau semangat muda terus walaupun umur terus bertambah...
[16/07 10:42] Semplak Sulistio Rini: LELAH yg disukai Allah
Ada 8 kelelahan yang disukai Allah SWT dan RasulNya :
1. Lelah dalam berjihad di jalan-Nya
(QS. 9:111)
2. Lelah dalam berda'wah/mengajak kepada kebaikan (QS.41:33)
3. Lelah dalam beribadah dan beramal sholeh (QS.29:69)
4. Lelah mengandung, melahirkan, menyusui. merawat dan mendidik putra/putri amanah Illahi (QS. 31:14)
5. Lelah dalam mencari nafkah halal
(QS. 62:10)
6. Lelah mengurus keluarga
(QS. 66:6)
7. Lelah dalam belajar/menuntut ilmu
(QS. 3:79)
8. Lelah dalam kesusahan, kekurangan dan sakit
(QS.2:155)
Semoga kelelahan dan kepayahan yang kita rasakan menjadi bagian yang disukai Allah dan RasulNya. Aamiin yaa Rabbal-'aalamiin
Lelah itu nikmat. Bagaimana mungkin? Logikanya bagaimana? Jika anda seorang ayah, yang seharian bekerja keras mencari nafkah sehingga pulang ke rumah dalam kelelahan yang sangat. Itu adalah nikmat Allah swt yang luar biasa, karena banyak orang yang saat ini menganggur dan bingung mencari kerja.
Jika anda seorang istri yang selalu kelelahan dengan tugas rumah tangga dan tugas melayani suami yang tidak pernah habis. Sungguh itu nikmat luar biasa, karena betapa banyak wanita sedang menanti-nanti untuk menjadi seorang istri, namun jodoh tak kunjung hadir.
Jika kita orang tua yang sangat lelah tiap hari, karena merawat dan mendidik anak-anak, sungguh itu nikmat yang luar biasa. Karena betapa banyak pasangan yang sedang menanti hadirnya buah hati, sementara Allah swt belum berkenan memberi amanah.
Lelah dalam Mencari Nafkah
Suatu ketika Nabi saw dan para sahabat melihat ada seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam bekerja, seorang sahabat berkomentar: “Wahai Rasulullah, andai saja keuletannya itu dipergunakannya di jalan Allah.”
Rasulullah saw menjawab: “Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan setan.”
(Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-Tarhîb).
Sungguh penghargaan yang luar biasa kepada siapa pun yang lelah bekerja mencari nafkah. Islam memandang bahwa usaha mencukupi kebutuhan hidup di dunia juga memiliki dimensi akhirat.
Bahkan secara khusus Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang kelelahan dalam mencari rejeki. “Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan mencari rejeki pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni dosanya oleh Allah swt.”
Subhanallah, tidak ada yang sia-sia bagi seorang muslim, kecuali di dalamnya selalu ada keutamaan.
Kelelahan dalam bekerja bisa mengantarkan meraih kebahagiaan dunia berupa harta, di sisi lain dia mendapatkan keutamaan akhirat dengan terhapusnya dosa-dosa. Syaratnya bekerja dan lelah. Bukankah ini bukti tak terbantahkan, bahwa kelelahan ternyata nikmat yang luar biasa?
Kelelahan Mendidik Anak
Di hari kiamat kelak, ada sepasang orangtua yang diberi dua pakaian (teramat indah) yang belum pernah dikenakan oleh penduduk bumi.
Keduanya bingung dan bertanya: ”Dengan amalan apa kami bisa memperoleh pakaian seperti ini?” Dikatakan kepada mereka: “Dengan (kesabaran)mu dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu.”
Merawat dan mendidik anak untuk menjadi generasi shaleh/shalehah bukan urusan yang mudah. Betapa berat dan sangat melelahkan. Harta saja tidak cukup.
Betapa banyak orang-orang kaya yang anaknya “gagal” karena mereka sibuk mencari harta, namun abai terhadap pendidikan anak. Mereka mengira dengan uang segalanya bisa diwujudkan. Namun, uang dibuat tidak berdaya saat anak-anak telah menjadi pendurhaka.
Berbahagialah manusia yang selama ini merasakan kelelahan dan berhati-hatilah yang tidak mau berlelah-lelah. Segala sesuatu ada hitungannya di sisi Allah swt. Kebaikan yang besar mendapat keutamaan, kebaikan kecil tidak akan pernah terlupakan.
Rasulullah saw bersabda:
“Pahalamu sesuai dengan kadar lelahmu.”
Allah swt akan selalu menilai dan menghitung dengan teliti dan tepat atas semua prestasi hidup kita, sebagaimana firman-Nya:
“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan kepadanya. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”.
(QS. An-Najm: 39-41).
Mari kita mencari kelelahan yang diridhoi Allah SWT
Silahkan LIKE&SHARE jika dirasa bermanfaat.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar